Seiring bertambahnya usia, ada satu momen yang pengen banget gue skip, salah satunya adalah menjadi dewasa. Growing up is the most complicated situation ever, hal paling challenging yang kebanyakan berakhir dengan keputusasaan, karena manusia sarangnya overthinking akan harapan.
Ribet, butuh usaha, butuh kerja keras, butuh pengorbanan, butuh bertahan hidup, butuh banyak sekali hal yang kadang kita kasih, baik yang bisa atau bahkan dipaksa untuk melewati ranah kemampuan kita. Semata-mata dengan alasan karena sudah dewasa.
Ehh iyaa, tapi postingan ini bukan untuk mengajak para pembaca berfikir bahwa menjadi dewasa itu sangat menyebalkan. Jangan buru-buru menyimpulkan dulu, sebagian besar orang-orang yang sudah lebih dahulu merasakan asinnya garam akan mengatakan :
"Jangan cepet-cepet menjadi dewasa deh"
Itu kalimat yang sering banget gue dengar ketika masih berusia remaja, sekarang gue sedikit paham dengan kalimat itu. Beda orang beda menerjemahkan yaa.
Semua kembali kepada bagaimana kita mengatur harapan dan ekspektasi pada keadaan. Gue rasa pandai-pandai menentukan pilihan hidup bisa membuat kita tidak kecewa-kecewa amat, jika keadaan tidak sesuai dengan yang sudah kita rencanakan sebelumnya.
Menyebalkan untuk gue, bisa jadi menyenangkan bagi orang lain. Minimal walaupun menyebalkan, menjadi dewasa adalah sumber pembelajaran dalam hidup. Hidup ini pointless, jadi diisi aja sama hal-hal yang membuat hidup kita berarti, misalnya, dengan... ya sebal sama namanya menjadi Dewasa. Gwenchana, gwenchana yoo...
Note : Thanks, udah baca tulisan random yang udah lama banget gak up, tiba-tiba nongol 🤠moga bermanfaat ya... See you and bye...
Komentar
Posting Komentar