Langsung ke konten utama

Postingan

Jangan lupa bahagia, seriusan ini cuy!

Beberapa bulan belakangan ini gue sering banget mendengar omongan-omongan yang bikin down , entah itu tentang pekerjaan, lifestyle bahkan kehidupan pribadi gue yang penuh dengan tanda tanya.  Jadi begini temen-temen, kadang menerima saran dari orang tuh ada baiknya. Gue salah satu orang yang sering banget mendapatkan saran karena menurut gue kita perlu loh menanyakan hal yang gak bisa kita kelola sendiri, but sometimes people change. Termasuk diri gue sendiri.  Manusia gampang berubah, hal tersebut bukan sesuatu yang baru. Ada yang berubah kearah yang lebih baik, ada pula kearah yang buruk. Ada yang berubah karena kesadaran sendiri. Ada yang terpengaruh keadaan sekitar. Perubahan bisa terjadi secara drastis dan begitu cepat namun ada juga yang berubah secara perlahan. Kadang perubahan ini yang dapat mendatangkan kebahagiaan atau justru kesedihan. Tapi entah kenapa gue setuju dengan lagu dari album Indigo-RM judulnya "change pt 2" "Things change, people change Everythin
Postingan terbaru

Menulis jadi tempat pelampiasan terbaik saat overthinking

Orang lagi mumet kok disuruh nulis? Bukannya malah makin menguras tenaga, biar otak cepat pulih kalo diajak aktivitas. Menurut gue, justru dari namanya aja udah "overthinking" , berarti kelebihan beban pikiran. Terus ketika sedang berlebihan, berarti harus dikurangi toh. Caranya dengan menyalurkan pikiran atau emosi yang menumpuk ke suatu tempat lain. Beberapa orang senang menyalurkan "bebannya" walau untuk sementara ke berbagai kegiatan fisik seperti olahraga. Ada juga yang menyalurkannya ke hobi-hobi tertentu yang membuat hormon kebahagiaan meningkat sehingga rasa cemas dan pikiran berlebihan bisa lepas, entah efeknya sementara, jangka panjang atau hilang sama sekali. Tapi bukan berarti masalahnya yang hilang sih, kadang menyalurkan beban pikiran ke berbagai kegiatan bisa jadi kita mendapatkan hal baru untuk membantu kita menyelesaikan suatu masalah.  Untuk gue pribadi overthinking bisa disalurkan ke hobi gue yang kebetulan berhubungan dengan alam. Mulai dari na

Tau gak, jadi DEWASA itu Menyebalkan?

Seiring bertambahnya usia, ada satu momen yang pengen banget gue skip, salah satunya adalah menjadi dewasa. Growing up is the most complicated situation ever , hal paling challenging  yang kebanyakan berakhir dengan keputusasaan, karena manusia sarangnya overthinking akan harapan.  Ribet, butuh usaha, butuh kerja keras, butuh pengorbanan, butuh bertahan hidup, butuh banyak sekali hal yang kadang kita kasih, baik yang bisa atau bahkan dipaksa untuk melewati ranah kemampuan kita. Semata-mata dengan alasan karena sudah dewasa.  Ehh iyaa, tapi postingan ini bukan untuk mengajak para pembaca berfikir bahwa menjadi dewasa itu sangat menyebalkan. Jangan buru-buru menyimpulkan dulu, sebagian besar orang-orang yang sudah lebih dahulu merasakan asinnya garam akan mengatakan : "Jangan cepet-cepet menjadi dewasa deh" Itu kalimat yang sering banget gue dengar ketika masih berusia remaja, sekarang gue sedikit paham dengan kalimat itu. Beda orang beda menerjemahkan yaa. Semua kembali kepad

Cerita Pendek (Delusi)

Sebenarnya, aku sudah terlalu lelah terus menerus mendengarkan kebisingan itu. Manusia juga butuh istirahat, aku pun sama, butuh untuk tidak memikirkan hal-hal yang membuatku kelelahan. Terkadang tanpa tidak sengaja, aku sedikit keceplosan, namun itu tidak mengubah kisah ini menjadi lebih baik. Ahh, entah bagaimana memulainya, semua berjalan begitu saja. Baik ibu, adik maupun tetangga yang mulai berisik akhir-akhir ini, sebenarnya... aku tidak begitu ingat. Ya, lebih tepatnya aku tidak ingin mengingatnya. Bukankah menyedihkan harus memaksa diri untuk melupakan hal semacam itu. Tetapi aku baru sadar bahwa dibalik kata "Melupakan" akan ada luka yang sulit untuk disembuhkan. Mungkin benar kata pepatah, "Menerima dengan hati yang ikhlas lebih baik daripada melupakan." dan hal semacam itu benar adanya, bahwa aku harus tau cara menerima ini semua. Tidak apa-apa, aku akan tetap menceritakannya karena kamu pun belum pernah mendengar kisah ini. Tapi, sepertinya ini akan me

Surat Cinta (Kepada) Diri Sendiri

Halo, Serli. Gimana nih kabarnya? biasanya kamu petangtang-tengteng, sekarang kok lebih banyak diem? Gampang nangis, gampang baperan. Kebanyakan mikir yang gak seharusnya dipikirkan, diajak ngomong malah bengong kek orang kesambet. Terus akhir-akhir ini jadi lebih suka nyetel lagu-lagu sedih dan nonton film yang bikin perasaan tambah amburadul.   Iya, paham. Lagi di masa itu kan? Lagi di masa yang penuh tanda tanya, rasa gagal dan kalah. Kehidupan gak jelas, percintaan gak jelas, mau apa kedepannya gak jelas, semuanya serba gak jelas, merasa hidup ini gak tentu arah. Satu-satunya yang jelas cuma kenyataan kalau hidup ini lagi di fase yang gak jelas.   Walaupun katamu "kalo bisa diselesaikan sendiri, kenapa harus ngerepotin orang?" , Tapi ya, gak apa-apa kalau mau berbagi dengan orang lain. Udah coba curhat ke teman-teman kan? Ehh tapi jangan kebanyakan cerita-cerita ya, kadang cerita ke orang-orang tuh gak bikin perasaan lebih lega. Banyak dari mereka yang nanya "kamu ke