Langsung ke konten utama

Wibu & K-Pop??

Wibu :) × K-Pop :D

Welcome back to tulisan random, entah udah berapa banyak bacotan gue yang sungguh tidak berfaedah sama sekali :D tapi ya tapi..., gue harap ada beberapa tulisan yang bisa dijadikan motivasi yakss... Hari ini gue pengen share satu hal yang menurut gue pribadi, gak terlalu serius tapi bisa jadi serius sih... (sejak kapan gue bisa serius) 

Sebelumnya gue pernah bahas topik ini di salah satu platform media tulisan yang menjadi korban kerandoman gue. Dan di sana kalian bisa melihat sejarah, (apasih, sumpeh gaje banget gue) kenapa gue bisa masuk ke dunia fantasi yang menurut "sebagian orang" itu sesuatu yang abnormal, yang dibilang tukang "nge-halu" akan suatu hal yang tidak akan pernah bisa digapai. 

(Kalo bisa digapai mah, gue bakal viral dong).

 


Baiklah gaes, tanpa berbasa-basi yang nantinya mengundang perdebatan sengit. Sebelum itu disclaimer dulu yee, gue cuma mau meluapkan aja, apa yang menjadi keresahan gue tentang stigma "Wibu & K-Pop" kalo nanti beda pendapat, jangan dijadikan beban hidup, langsung out aja. 


Kita udah tau banget, wibu tuh salah satu komunitas yang cukup besar salah satunya di Indonesia, ditempat gue tinggal pun gerbang "wibu" udah mulai terbuka lebar, banyak event jejepangan atau cosplay yang bertemakan anime dipertunjukkan serta dilombakan, itu salah satu hal yang positif bagi generasi muda untuk menyalurkan hobi atau keterampilannya. Jadi, gak ada tuh istilah wibu itu cuma halu.


heii, heii, heii... Sini silaturahmi dulu, baru bisa menghujat sesuka hati. 

Sama halnya dengan K-Pop, jujur gue masih baru banget masuk dunia K-popers, masih awam untuk menilai dari berbagai aspek tapi ada beberapa hal yang berdampak positif ke diri gue setelah mengenal K-Pop. Awalnya yang gue tau sebagai orang awam, bahwa K-Pop tuh lebay, suka banget war antar fandom atau hal besar lainnya.

Tetapi akhir-akhir ini ketika gue gabung dengan teman-teman Amry (fandom yang mengetuk pintu magic shop gue :D) gue merasa sedikit berbeda dari jiwa ke-wibuan (fyi, gue udah cukup lama berkecimpung di dunia wibu) yang awalnya sedikit introvert, hanya tertarik dengan satu hal yang gue suka aja tapi saat kenal teman-teman Amry, banyak banget sisi yang gak pernah gue tunjukkan akhirnya terbuka, seperti gue lebih open untuk berbicara, tertarik dengan hal-hal yang gak pernah gue rasakan, mencoba sesuatu yang baru dan itu semua gue dapat setelah mengenal K-Pop yang awalnya gue anggap "lebay" 

(Tadinya gak suka, tapi auto masuk K-Pop jalur karma, chuaakzzz)


Kadang tuh kita gak pernah tau, hal yang kita benci justru membawa dampak yang positif, bisa memberikan manfaat untuk diri kita, bahkan bisa menjadi salah satu sumber healing untuk luka yang sebenarnya gak bisa kita tangani.

Dari K-Pop gue mendapatkan banyak banget hal, mengenal lebih jauh tentang musik, tradisi bahkan karakter yang berbeda dari setiap member. Btw, gue suka banget musik (salah satunya untuk terapi healing) tetapi jujur suara gue gak cocok untuk musik :D jadi lebih tertarik untuk mengulik lirik, nada dan juga melodi di setiap lagu yang mereka ciptakan. Saat mendalami lagu mereka, yang gue dapat pun sangat banyak, back story di setiap lagu menceritakan perjalanan hidup, kehidupan sehari-hari, permasalahan hidup dan banyak hal lainnya, gak cuma sekedar lagu cinta tetapi lagu untuk menyembuhkan luka ketika kita patah hati pun sering kali gue dapatkan dari mengulik lirik lagu mereka. Pokoknya seru dan menarik banget untuk dibahas. Apalagi dengan bahasa yang berbeda, akan menambah wawasan dalam berbahasa. (Sekali mendayung, dua, tiga pulau terlampaui)


(Jadi, jangan ghibahin soal visual mereka aja, kadang netizen suka gatel nih, padahal banyak prestasi mereka yang bisa kita sorot)


So, mulai sekarang kurang-kurangin men-judges Wibu & K-Pop ataupun komunitas lainnya. Karena, kita semua punya kesukaan masing-masing serta hobi yang berbeda, jadi cinta damai aja ya gaes. Kalau emang gak suka, apa susahnya tutup mata, mulut dan jaga jari kita biar gak nulis di kolom komentar dengan kata-kata yang tidak pantas diucapkan. Kita gak pernah tau kadar ketidaksukaan orang tuh seperti apa, bisa aja dia sakit hati dengan perkataan kita padahal niatnya cuma nge-jokes, yang ada malah menimbulkan dosa. Rugi toh...


Akhir kata untuk menutup tulisan random kali ini, gue cuma mau bilang kalau kita tuh unik dengan segala perbedaan, hobi yang kita punya bisa menjadi menarik bagi orang lain. So, kita harus saling support dan memberikan motivasi satu sama lain ya. 

Thanks udah baca sampai akhir, semoga bermanfaat ya, semoga tidak menjadi perdebatan ya :) bye... see you next time..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Cinta (Kepada) Diri Sendiri

Halo, Serli. Gimana nih kabarnya? biasanya kamu petangtang-tengteng, sekarang kok lebih banyak diem? Gampang nangis, gampang baperan. Kebanyakan mikir yang gak seharusnya dipikirkan, diajak ngomong malah bengong kek orang kesambet. Terus akhir-akhir ini jadi lebih suka nyetel lagu-lagu sedih dan nonton film yang bikin perasaan tambah amburadul.   Iya, paham. Lagi di masa itu kan? Lagi di masa yang penuh tanda tanya, rasa gagal dan kalah. Kehidupan gak jelas, percintaan gak jelas, mau apa kedepannya gak jelas, semuanya serba gak jelas, merasa hidup ini gak tentu arah. Satu-satunya yang jelas cuma kenyataan kalau hidup ini lagi di fase yang gak jelas.   Walaupun katamu "kalo bisa diselesaikan sendiri, kenapa harus ngerepotin orang?" , Tapi ya, gak apa-apa kalau mau berbagi dengan orang lain. Udah coba curhat ke teman-teman kan? Ehh tapi jangan kebanyakan cerita-cerita ya, kadang cerita ke orang-orang tuh gak bikin perasaan lebih lega. Banyak dari mereka yang nanya "kamu ke

Cerita Pendek (Delusi)

Sebenarnya, aku sudah terlalu lelah terus menerus mendengarkan kebisingan itu. Manusia juga butuh istirahat, aku pun sama, butuh untuk tidak memikirkan hal-hal yang membuatku kelelahan. Terkadang tanpa tidak sengaja, aku sedikit keceplosan, namun itu tidak mengubah kisah ini menjadi lebih baik. Ahh, entah bagaimana memulainya, semua berjalan begitu saja. Baik ibu, adik maupun tetangga yang mulai berisik akhir-akhir ini, sebenarnya... aku tidak begitu ingat. Ya, lebih tepatnya aku tidak ingin mengingatnya. Bukankah menyedihkan harus memaksa diri untuk melupakan hal semacam itu. Tetapi aku baru sadar bahwa dibalik kata "Melupakan" akan ada luka yang sulit untuk disembuhkan. Mungkin benar kata pepatah, "Menerima dengan hati yang ikhlas lebih baik daripada melupakan." dan hal semacam itu benar adanya, bahwa aku harus tau cara menerima ini semua. Tidak apa-apa, aku akan tetap menceritakannya karena kamu pun belum pernah mendengar kisah ini. Tapi, sepertinya ini akan me