Langsung ke konten utama

Penguatan Konselor Sebaya (Part 2)

Pelatihan penguatan untuk konselor sebaya yang diselenggarakan oleh Advokasi Perempuan Damar dan Empowomen kini berlanjut pada sesi ke-3 untuk tema kali ini sangat menarik banget untuk didiskusikan namun karena bahasannya cukup sensitif untuk teman-teman yang membaca blog ini merasa ke trigger bisa untuk menepi dan tidak meneruskan membaca. Mohon pengertiannya untuk kita bersama yang sedang belajar, semoga ilmu yang gue dan kawan MuLead dapatkan bisa bermanfaat untuk kalian. Stay enjoy... 

Minggu, 29 Agustus 2021 pukul 10.00 WIB kami melanjutkan diskusi untuk penguatan konselor sebaya, kegiatan ini kami lakukan dengan daring dan tentunya antusias kawan MuLead sangat luar biasa untuk mengikuti diskusi ini. Tema yang diusung yaitu Kekerasan terhadap perempuan dan anak. Tentu kita tau bahwa kekerasan biasanya menyerang sosok yang rentan, seseorang dengan status ekonomi yang rendah atau bahkan seseorang yang memiliki keterbatasan. Dalam kasus kekerasan seksual sering kita mendengar bahwa perempuan dan anak yang menjadi korban dikarenakan mereka merupakan sosok yang rentan dan dianggap rendah. Untuk lebih lanjutnya kami diberi beberapa pernyataan untuk menguatkan diri dan bertanya pada diri sendiri seperti apakah kekerasan itu? Kami diberikan 5 pernyataan setelah itu beberapa dari kawan MuLead memberikan pendapat masing-masing dari penyataan tersebut, banyak banget dari teman-teman yang berpendapat dan kami pun berdiskusi. 

Setelahnya kami diberikan materi berupa study kasus dengan dibagi kelompok tentu ini merupakan ruang aman untuk kami berbagi pendapat. Kemudian kami berdiskusi kembali dan mendapatkan materi kedua berupa penjelasan dari kekerasan terhadap perempuan dan anak. Untuk kalian yang ingin mencatat materi ini boleh banget dan semoga bisa membantu. 

Kekerasan terhadap perempuan >> Setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual atau psikologis termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang baik yang terjadi di ranah publik atau dalam kehidupan pribadi. 

Kekerasan terhadap anak >> Setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual dan penelantaran termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum. 

Kekerasan terjadi karena adanya relasi kuasa yang timpang atau salah satu pihak merasa lebih powerfull dari yang lain. 

Kekerasan langsung >> Terlihat langsung sebagai pelaku, muncul karena akar kultural dan struktural. 

Kekerasan struktural >> Bentuk kekerasan yang terjadi secara sistemik atau melembaga, contoh absennya perlindungan bagi korban. 

Kekerasan budaya >> Terwujud dalam nilai dan norma yang ditemui sehari-hari secara agama, adat ideologi, ilmu pengetahuan. 

Jenis-jenis kekerasan 

1. Fisik >> memukul, menampar, meninju, menendang, menjambak, mencekik, mencubit, mendorong, penculikan, penyekapan (dengan alat bantu sapu, gunting, tali, tongkat, sabuk dll). 

2. Ekonomi >> tidak memberi nafkah, memaksa menjadi pengemis/minta², memaksa prostitusi. 

3. Seksual >> memaksa hubungan seksual, penyerangan seksual, pencabulan, pemerkosaan. 

4. Penelantaran >> meninggalkan keluarga (suami, istri, anak) tanpa memberikan nafkah lahir batin. 

5. Sosial >> dikucilkan dari pergaulan masyarakat, black campaign. 

6. Psikis >> penghinaan, memaki, mengancam, melarang hubungan dengan keluarga, intimidasi, isolasi.

Ini merupakan jenis dari kekerasan dengan ini kita bisa mengetahui kekerasan yang terjadi disekitar, saat kekerasan itu terjadi kita bisa mengadukan hal tersebut pada pihak yang berwajib. Untuk teman-teman mungkin ini saja materi yang bisa gue share, harapannya setelah kalian baca blog ini, kita bisa lebih saling mengerti dan membantu jika saudara, teman atau orang lain mengalami tindak kekerasan. Oke untuk sesi terakhir diskusi, kami menyempatkan untuk saling mensupport temen-temen yang pernah menjadi korban dan juga membantu mereka untuk bisa bangkit kembali. Terima kasih untuk Advokasi Perempuan Damar dan Empowomen yang memberikan ruang untuk kami berbagi, semoga ilmu ini bisa terus dibagikan dan menjadi motivasi untuk kita semua. 

Terima kasih dan sampai jumpa lagi... 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wibu & K-Pop??

Wibu :) × K-Pop :D Welcome back to tulisan random, entah udah berapa banyak bacotan gue yang sungguh tidak berfaedah sama sekali :D tapi ya tapi..., gue harap ada beberapa tulisan yang bisa dijadikan motivasi yakss... Hari ini gue pengen share satu hal yang menurut gue pribadi, gak terlalu serius tapi bisa jadi serius sih...  (sejak kapan gue bisa serius)  Sebelumnya gue pernah bahas topik ini di salah satu platform media tulisan yang menjadi korban kerandoman gue. Dan di sana kalian bisa melihat sejarah, (apasih, sumpeh gaje banget gue) kenapa gue bisa masuk ke dunia fantasi yang menurut "sebagian orang" itu sesuatu yang abnormal, yang dibilang tukang "nge-halu" akan suatu hal yang tidak akan pernah bisa digapai.  (Kalo bisa digapai mah, gue bakal viral dong).   Baiklah gaes, tanpa berbasa-basi yang nantinya mengundang perdebatan sengit. Sebelum itu disclaimer dulu yee, gue cuma mau meluapkan aja, apa yang menjadi keresahan gue tentang stigma "Wibu &

Jangan lupa bahagia, seriusan ini cuy!

Beberapa bulan belakangan ini gue sering banget mendengar omongan-omongan yang bikin down , entah itu tentang pekerjaan, lifestyle bahkan kehidupan pribadi gue yang penuh dengan tanda tanya.  Jadi begini temen-temen, kadang menerima saran dari orang tuh ada baiknya. Gue salah satu orang yang sering banget mendapatkan saran karena menurut gue kita perlu loh menanyakan hal yang gak bisa kita kelola sendiri, but sometimes people change. Termasuk diri gue sendiri.  Manusia gampang berubah, hal tersebut bukan sesuatu yang baru. Ada yang berubah kearah yang lebih baik, ada pula kearah yang buruk. Ada yang berubah karena kesadaran sendiri. Ada yang terpengaruh keadaan sekitar. Perubahan bisa terjadi secara drastis dan begitu cepat namun ada juga yang berubah secara perlahan. Kadang perubahan ini yang dapat mendatangkan kebahagiaan atau justru kesedihan. Tapi entah kenapa gue setuju dengan lagu dari album Indigo-RM judulnya "change pt 2" "Things change, people change Everythin

Menulis jadi tempat pelampiasan terbaik saat overthinking

Orang lagi mumet kok disuruh nulis? Bukannya malah makin menguras tenaga, biar otak cepat pulih kalo diajak aktivitas. Menurut gue, justru dari namanya aja udah "overthinking" , berarti kelebihan beban pikiran. Terus ketika sedang berlebihan, berarti harus dikurangi toh. Caranya dengan menyalurkan pikiran atau emosi yang menumpuk ke suatu tempat lain. Beberapa orang senang menyalurkan "bebannya" walau untuk sementara ke berbagai kegiatan fisik seperti olahraga. Ada juga yang menyalurkannya ke hobi-hobi tertentu yang membuat hormon kebahagiaan meningkat sehingga rasa cemas dan pikiran berlebihan bisa lepas, entah efeknya sementara, jangka panjang atau hilang sama sekali. Tapi bukan berarti masalahnya yang hilang sih, kadang menyalurkan beban pikiran ke berbagai kegiatan bisa jadi kita mendapatkan hal baru untuk membantu kita menyelesaikan suatu masalah.  Untuk gue pribadi overthinking bisa disalurkan ke hobi gue yang kebetulan berhubungan dengan alam. Mulai dari na