Langsung ke konten utama

#ObrolanGue (Menulis)

Dari sekian banyak hal yang terjadi dalam hidup rasanya akan hambar jika tidak ada sesuatu yang bisa diingat, mungkin suatu kesedihan ataupun kebahagiaan dan momentum itu terbentuk ketika diri gue mulai menyukai satu kebiasaan. Balik ke dimensi masa lalu, lebih tepatnya saat gue duduk di bangku SMP, gue udah mulai tertarik dengan satu aktivitas yang sampai sekarang menjadi separuh hidup gue yaitu menulis. Apapun yang gue rasakan, mau itu sesuatu yang bahagia, sedih, keresahan atau sesuatu yang tiba-tiba datang tanpa diundang, gue akan menuangkannya lewat tulisan, menurut gue aktivitas ini bisa menjadi salah satu treatment untuk menghilangkan rasa stress ataupun rasa malas. 

Tulisan nggak harus berupa catatan pelajaran atau puisi, kita bisa menuangkan perasaan, keadaan yang kita rasakan dengan menulis, umumnya tulisan ini dikenal sebagai Diary. Mungkin menurut sebagian orang, menulis diary sangatlah aneh atau bisa dibilang terlalu berlebihan tapi menurut study kasus orang yang suka menulis akan lebih kuat imajinasinya untuk menciptakan suatu karya karena mereka mampu menuangkan perasaan dalam bentuk kata dan kalimat. Jadi gue rasa menulis merupakan satu aktivitas yang bisa memacu naluri kita untuk lebih peka terhadap sesuatu disekitar. 

Untuk kasus gue yang terbilang umum dirasakan orang-orang ketika di fase beradaptasi dengan keadaan yang tidak mendukung, menurut gue menulis lebih efektif untuk menjadi teman. Di masa itu gue adalah pribadi yang tertutup, pemalu, dan penakut. Sampai gue kesulitan untuk bisa berbicara dengan teman sebaya, gue lebih suka mengurung diri, mengisolasi dari lingkungan dan bungkam. Untuk bisa keluar dari zona itu gue butuh waktu yang cukup lama tapi karena keadaan memaksa gue untuk mengeluarkan bom waktu yang siap meledak didalam diri gue yaitu unek-unek yang nggak pernah gue ceritakan dalam situasi itu hanya ada buku dan pena yang menemani gue, mulailah gue menuangkan semua keluh kesah sampai akhirnya itu menjadi suatu kebiasaan dan gue perlahan mulai terbuka dan berani menuliskan keresahan serta membagikannya ke publik. 

Jadi buat teman-teman yang masih kesulitan untuk beradaptasi, coba kalian lakukan aktivitas ini semoga bisa membantu dan menyemangati diri kalian untuk lebih berfikir positif. 

Terima kasih sudah membaca jurnal #ObrolanGue semoga tulisan gue bisa menggapai tangan kalian. Sampai jumpa.. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wibu & K-Pop??

Wibu :) × K-Pop :D Welcome back to tulisan random, entah udah berapa banyak bacotan gue yang sungguh tidak berfaedah sama sekali :D tapi ya tapi..., gue harap ada beberapa tulisan yang bisa dijadikan motivasi yakss... Hari ini gue pengen share satu hal yang menurut gue pribadi, gak terlalu serius tapi bisa jadi serius sih...  (sejak kapan gue bisa serius)  Sebelumnya gue pernah bahas topik ini di salah satu platform media tulisan yang menjadi korban kerandoman gue. Dan di sana kalian bisa melihat sejarah, (apasih, sumpeh gaje banget gue) kenapa gue bisa masuk ke dunia fantasi yang menurut "sebagian orang" itu sesuatu yang abnormal, yang dibilang tukang "nge-halu" akan suatu hal yang tidak akan pernah bisa digapai.  (Kalo bisa digapai mah, gue bakal viral dong).   Baiklah gaes, tanpa berbasa-basi yang nantinya mengundang perdebatan sengit. Sebelum itu disclaimer dulu yee, gue cuma mau meluapkan aja, apa yang menjadi keresahan gue tentang stigma "Wibu &

Jangan lupa bahagia, seriusan ini cuy!

Beberapa bulan belakangan ini gue sering banget mendengar omongan-omongan yang bikin down , entah itu tentang pekerjaan, lifestyle bahkan kehidupan pribadi gue yang penuh dengan tanda tanya.  Jadi begini temen-temen, kadang menerima saran dari orang tuh ada baiknya. Gue salah satu orang yang sering banget mendapatkan saran karena menurut gue kita perlu loh menanyakan hal yang gak bisa kita kelola sendiri, but sometimes people change. Termasuk diri gue sendiri.  Manusia gampang berubah, hal tersebut bukan sesuatu yang baru. Ada yang berubah kearah yang lebih baik, ada pula kearah yang buruk. Ada yang berubah karena kesadaran sendiri. Ada yang terpengaruh keadaan sekitar. Perubahan bisa terjadi secara drastis dan begitu cepat namun ada juga yang berubah secara perlahan. Kadang perubahan ini yang dapat mendatangkan kebahagiaan atau justru kesedihan. Tapi entah kenapa gue setuju dengan lagu dari album Indigo-RM judulnya "change pt 2" "Things change, people change Everythin

Menulis jadi tempat pelampiasan terbaik saat overthinking

Orang lagi mumet kok disuruh nulis? Bukannya malah makin menguras tenaga, biar otak cepat pulih kalo diajak aktivitas. Menurut gue, justru dari namanya aja udah "overthinking" , berarti kelebihan beban pikiran. Terus ketika sedang berlebihan, berarti harus dikurangi toh. Caranya dengan menyalurkan pikiran atau emosi yang menumpuk ke suatu tempat lain. Beberapa orang senang menyalurkan "bebannya" walau untuk sementara ke berbagai kegiatan fisik seperti olahraga. Ada juga yang menyalurkannya ke hobi-hobi tertentu yang membuat hormon kebahagiaan meningkat sehingga rasa cemas dan pikiran berlebihan bisa lepas, entah efeknya sementara, jangka panjang atau hilang sama sekali. Tapi bukan berarti masalahnya yang hilang sih, kadang menyalurkan beban pikiran ke berbagai kegiatan bisa jadi kita mendapatkan hal baru untuk membantu kita menyelesaikan suatu masalah.  Untuk gue pribadi overthinking bisa disalurkan ke hobi gue yang kebetulan berhubungan dengan alam. Mulai dari na