Langsung ke konten utama

Penguatan Konselor Sebaya (Part 1)

Dua minggu yang lalu, tepatnya tanggal 14 & 22 Agustus 2021 kami anggota dari MuLead Lappung menindaklanjuti diskusi bersama Advokasi Perempuan Damar, Empowomen dan Perempuan Bicara untuk penguatan konselor sebaya, kegiatan ini dilakukan secara daring dengan media zoom meeting, sekitar 25 orang yang tergabung dalam diskusi tersebut dengan pembahasan tema yang menarik, kegiatan dibagi dalam 2 sesi. 

Untuk sesi pertama dilakukan pada hari Sabtu, 14 Agustus 2021, pada sesi ini kami merefleksikan pengalaman hidup, mengevaluasi kembali apa saja peristiwa yang terjadi di masa lalu hingga di titik sekarang kami berdiri, materi yang disampaikan oleh pemateri telah membuka memori kami untuk mengingat pengalaman baik dan buruk semasa menjalani proses pendewasaan diri, melangkah untuk melewati masalah hidup hingga kami berada di titik ini.

Sebuah mantra yang seketika membawa gue ke dimensi masa lalu, banyak peristiwa yang terjadi saat itu mulai dari hal yang baik, buruk, bahagia, sedih dan bahkan sebuah titik berat untuk berada ditahap gue sudah kebal dengan masalah hidup tapi satu hal yang gue tau permasalahan hidup akan terus datang silih berganti waktu, dengan adanya proses tersebut gue sudah punya bahan untuk mengaplikasikan pengalaman hidup gue ketika permasalahan datang.

Ini bisa menjadi motivasi untuk diri kita sendiri, agar bisa beradaptasi dengan kehidupan di masa depan. Sebuah pembahasan yang sangat menarik, pada saat sesi pertama kami dibagi dalam 4 breakout room, tentu di ruang ini menjadi tempat aman untuk kami berbagi pengalaman menceritakan dan juga memberikan motivasi untuk teman-teman yang pernah berada di titik terendah mereka.

Untuk sesi pertama ini banyak ilmu yang nggak bisa gue jelaskan sepenuhnya tapi inti dari pertemuan daring ini sangat bermanfaat banget untuk kami para remaja merefleksikan pengalaman hidup kami. Untuk teman-teman yang baca blog gue, yukk kita bersama merefleksikan pengalaman hidup kalian agar memotivasi kan kembali semangat hidup dan terus berusaha di setiap kegiatan kita. 

Oke kita next ke sesi kedua ya.. Tepatnya Hari Minggu, 22 Agustus 2021 yang berlangsung secara daring melalui zoom meeting, kami anggota MuLead Lappung dan beberapa pemateri dari Advokasi Perempuan Damar, Empowomen dan Perempuan Bicara mengusung tema interseksionalitas pada diri dan juga lingkungan sekitar, di sesi ini tentu banyak lagi ilmu yang kami gali untuk di diskusikan, kalau kita jabarkan kembali interseksionalitas merupakan sebuah power dalam kehidupan, tapi yang perlu kita ketahui power dalam kehidupan ini bersifat dinamis, multidimensi dan bisa berubah sesuai konteks, situasi dan kondisi. Jadi power ini mempengaruhi kondisi hidup dan juga lingkungan yang mampu memberikan sebuah apresiasi pada diri kita.

Dalam perjalanan hidup ada sebuah lingkaran di mana yang memiliki powerfull sama dengan mempunyai privilege yang lebih baik, sedangkan yang powerless hanya memiliki pengakuan kecil atas apa yang ia miliki. Perlu kita ketahui apa sih privilege yang di maksud dalam kehidupan, privilege adalah sebuah hak istimewa yang didapatkan dari kelompok sosial yang berkuasa. Kelompok sosial ini mencakup beberapa aspek yaitu jenis kelamin, gender, ras, agama, etnis, orentasi seksual, usia, status perkawinan, status ekonomi, tingkat pendidikan, lokasi tempat tinggal, dsb. 

Privilege akan menjadi relasi yang timpang ketika menjadi tolak ukur dalam menilai kepribadian seseorang. Maka kita yang memiliki privilege lebih baik dari yang lainnya harus bersikap rendah hati, belajar mendengarkan dari orang yang tidak memiliki privilege, lebih memahami topik tentang kesetaraan dan juga mendukung mereka. 

Sebuah pembahasan yang sangat seru dan juga memacu untuk kita bisa saling memahami dalam kondisi apapun, untuk sesi ini banyak materi yang disampaikan tentu kami pun diberi ruang aman untuk berbagi kembali ataupun bercerita dan berdiskusi untuk menemukan jalan keluar dari sebuah permasalahan.

Dari dua minggu yang gue dapat berdiskusi bersama, sangatlah banyak yang pasti dari mulai penyampaian materi dan juga berbagi dengan kawan MuLead, membuat gue lebih memiliki kesan yang sangat berharga, dan yang pasti menambah wawasan gue untuk mengenal lebih tentang apa saja yang bisa dilakukan untuk kehidupan gue. Oke sebelum sampai ke akhir blog, kami MuLead Lappung mengucapkan Terima Kasih untuk penyelenggara yaitu, Advokasi Perempuan Damar, Empowomen, dan Perempuan Bicara sudah menyediakan sebuah ruang untuk kami berdiskusi dan berbagi bersama, untuk teman-teman jangan lupa untuk terus belajar dan menggali lebih dalam tentang kehidupan kita. 

Terima Kasih dan sampai juga kembali... 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wibu & K-Pop??

Wibu :) × K-Pop :D Welcome back to tulisan random, entah udah berapa banyak bacotan gue yang sungguh tidak berfaedah sama sekali :D tapi ya tapi..., gue harap ada beberapa tulisan yang bisa dijadikan motivasi yakss... Hari ini gue pengen share satu hal yang menurut gue pribadi, gak terlalu serius tapi bisa jadi serius sih...  (sejak kapan gue bisa serius)  Sebelumnya gue pernah bahas topik ini di salah satu platform media tulisan yang menjadi korban kerandoman gue. Dan di sana kalian bisa melihat sejarah, (apasih, sumpeh gaje banget gue) kenapa gue bisa masuk ke dunia fantasi yang menurut "sebagian orang" itu sesuatu yang abnormal, yang dibilang tukang "nge-halu" akan suatu hal yang tidak akan pernah bisa digapai.  (Kalo bisa digapai mah, gue bakal viral dong).   Baiklah gaes, tanpa berbasa-basi yang nantinya mengundang perdebatan sengit. Sebelum itu disclaimer dulu yee, gue cuma mau meluapkan aja, apa yang menjadi keresahan gue tentang stigma "Wibu &

Jangan lupa bahagia, seriusan ini cuy!

Beberapa bulan belakangan ini gue sering banget mendengar omongan-omongan yang bikin down , entah itu tentang pekerjaan, lifestyle bahkan kehidupan pribadi gue yang penuh dengan tanda tanya.  Jadi begini temen-temen, kadang menerima saran dari orang tuh ada baiknya. Gue salah satu orang yang sering banget mendapatkan saran karena menurut gue kita perlu loh menanyakan hal yang gak bisa kita kelola sendiri, but sometimes people change. Termasuk diri gue sendiri.  Manusia gampang berubah, hal tersebut bukan sesuatu yang baru. Ada yang berubah kearah yang lebih baik, ada pula kearah yang buruk. Ada yang berubah karena kesadaran sendiri. Ada yang terpengaruh keadaan sekitar. Perubahan bisa terjadi secara drastis dan begitu cepat namun ada juga yang berubah secara perlahan. Kadang perubahan ini yang dapat mendatangkan kebahagiaan atau justru kesedihan. Tapi entah kenapa gue setuju dengan lagu dari album Indigo-RM judulnya "change pt 2" "Things change, people change Everythin

Menulis jadi tempat pelampiasan terbaik saat overthinking

Orang lagi mumet kok disuruh nulis? Bukannya malah makin menguras tenaga, biar otak cepat pulih kalo diajak aktivitas. Menurut gue, justru dari namanya aja udah "overthinking" , berarti kelebihan beban pikiran. Terus ketika sedang berlebihan, berarti harus dikurangi toh. Caranya dengan menyalurkan pikiran atau emosi yang menumpuk ke suatu tempat lain. Beberapa orang senang menyalurkan "bebannya" walau untuk sementara ke berbagai kegiatan fisik seperti olahraga. Ada juga yang menyalurkannya ke hobi-hobi tertentu yang membuat hormon kebahagiaan meningkat sehingga rasa cemas dan pikiran berlebihan bisa lepas, entah efeknya sementara, jangka panjang atau hilang sama sekali. Tapi bukan berarti masalahnya yang hilang sih, kadang menyalurkan beban pikiran ke berbagai kegiatan bisa jadi kita mendapatkan hal baru untuk membantu kita menyelesaikan suatu masalah.  Untuk gue pribadi overthinking bisa disalurkan ke hobi gue yang kebetulan berhubungan dengan alam. Mulai dari na